Sungguh ironis. Gadis belia berparas cantik, pernah menjuarai kontes modeling di kota kelahirannya, Balikpapan hingga ajang modeling bergengsi di Jakarta harus mengalami penyakit gangguan mental, Syndrome Tourette.
Ialah penyakit neuropsikiatrik yang membuat sesorang kerap kali mengeluarkan kata-kata kotor, tingkah laku yang kasar, menghina, emosi dan tidak dapat dikontrol oleh diri sendiri.
Gadis belia bernama Viva Permata Donna yang kerap disapa Donna ini harus menjalani hidupnya sehari-hari dalam keadaan tangan dan kaki terikat. Donna kerap kali mengamuk ataupun memukul serta membenturkan kepalanya sendiri ke dinding. Ayah Dona sebut saja Redi Don mengaku miris sekali melihat kondisi anaknya saat ini.
Bahkan Redi, bingung entah harus bagaimana lagi anaknya bisa disembuhkan. Padahal jauh sebelum ia menderita penyakit yang parah seperti ini, anaknya merupakan modeling yang sering meraih prestasi.
"Dulu dia (Donna) juara 1 lomba kontes model di Jakarta, disini juga sering meraih penghargaan model. Sekarang anak saya sering teriak-teriak sendiri. Kalau tidak kami jagain dia sering pukul-pukul kepalanya sendiri dengan keras. Katanya sih sering mendapat bisikan-bisikan," Tutur Redi Don saat berjumpa dikontrakannya di Jalan MT Haryono belakang Hotel Asria pada Rabu 24 Februari 2016.
Tak ayal, ayah dan ibu dona berinisiatif mengikat tangan dan kaki dona lantaran Donna kerap menusuk-nusuk lehernya sendiri dengan benda tajam. Tak hanya itu, Donna pun kerap melukai tubuhnya sendiri dengan benda tajam. Untuk itulah orang tua Donna berinisiatif mengikat tangan dan kaki Donna untuk berjaga-jaga agar Donna tidak melakukan hal yang tidak diinginkan.
"Apabila dia kecewa dia akan melukai dirinya sendiri. Kepalanya dibenturkan ditembok, lehernya di tusuk-tusuk, badannya dilukai sendiri. Itulah yang membuat tubuhnya sekarang ini luka-luka. Kalau diikat itu baru saja, karena inisiatif kita. Karena Donna sendiri yang minta. Katanya kalau tidak diikat dia bisa menampar-nampar dirinya sendiri," tambah Redi.
Keadaan ironis Donna tak hanya sampai disitu, kedua mata Donna sudah tidak bisa melihat lagi dikarenakan syaraf retina Donna sudah tidak berfungsi. Hal ini terjadi dikarenakan Donna kerap kali memakai lensa mata dahulu semenjak dirinya menjadi seorang modeling. Sehingga pada saat tidur dirinya lupa melepaskan lensa kontak mata tersebut dan akhirnya berdampak pada syaraf retina matanya.
Redi mengaku dirinya telah meminta bantuan kepada aparatur pemerintah kota, dalam hal ini pemkot dan DPRD Balikpapan sejak lama. Namun respon saat itu belum terlalu digubris. Tapi akhir-akhir ini dirinya mendapat bantuan oleh pemerintah kota yakni dengan memberangkatkan Donna ke Jakarta untuk berobat mata.
Pada kesempatan yang sama pun Komisi IV DPRD Balikpapan mengunjungi kondisi Donna yang sangat ironis sekali. Redi berharap semoga anaknya bisa sembuh dari penyakitnya agar bisa jalani kehidupannya kembali layaknya manusia normal lainnya.
Dari pantauan klikbalikpapan.com (Klik Group) saat mengunjungi kondisi Donna memang terlihat Donna kerap kali berteriak tanpa alasan, mengamuk hingga meronta-ronta. Tak ayal Merlianti yakni ibu Donna tak kuat menahan rasa sedihnya tersebut. Saat dikunjungi Donna hanya berbalut pakaian dalam serta celana dalam. Pasalnya menurut orang tua Donna, apabila Donna dipakai kan pakaian, Donna kerap kali merobek sendiri pakaian yang ia kenakan. (*)
Dona Model Cantik Balkpapan Yang Buta Matanya Akibat SoftlensSungguh ironis. Gadis belia berparas cantik, pernah menjuarai kontes modeling di kota kelahirannya, Balikpapan hingga ajang modeling bergengsi di Jakarta harus mengalami penyakit gangguan mental, Syndrome Tourette.Ialah penyakit neuropsikiatrik yang membuat sesorang kerap kali mengeluarkan kata-kata kotor, tingkah laku yang kasar, menghina, emosi dan tidak dapat dikontrol oleh diri sendiri.Link : http://goo.gl/WIi2dt
Dikirim oleh Suara Bontang pada 7 April 2016
Komentar
Posting Komentar