Ini mungkin yang dinamakan cinta sejati, seorang pria berusia 43 tahun melamar kekasihnya yang menderita kanker payudara stadium akhir di ruang perawatan rumah sakit.
Peng Xin, pria asal kota Sichuan, China ini bekerja sebagai seorang tukang reparasi AC di kota Wuhan dengan penghasilan kurang dari 300 dolar AS sebulan, saat dia bertemu Yang Liu, delapan tahun lalu.
Keduanya kemudian jatuh cinta, namun nenek Yang Liu yang merawatnya sejak kedua orangtua perempuan ini bercerai, tak merestui hubungan asmara mereka.
Sang nenek berpendapat, Yang bisa mendapatkan pria yang lebih baik ketimbang pria perantauan yang berpenghasilan kecil.
Pada 2010, nenek dan kakek Yang meninggal dunia dan ibunya didiagnosa menderita kanker payudara.
Saat itulah Yang dan Peng mulai tinggal bersama di sebuah apartemen kontrakan.
Peng berpikir, saat dia telah memiliki cukup uang untuk membeli rumah, maka dia akan melamar kekasihnya itu.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, bulan lalu Yang didiagnosa menderita kanker payudara.
Dan dokter mengatakan, sudah terlambat untuk melakukan operasi. Artinya, menurut para dokter, Yang Liu tak akan bertahan lama untuk hidup.
Sejak mengetahui kondisi kekasihnya itu, Peng berhenti bekerja dan mencurahkan waktunya untuk merawat sang kekasih, siang dan malam.
Setelah sebulan dirawat di rumah sakit, kondisi Yang mulai stabil.
Saat itulah Peng mendekati dokter yang merawat Yang dan mengutarakan rencananya untuk melamar kekasihnya itu.
"Saya akan menjadi suaminya, tak peduli sepanjang apa umurnya," ujar Peng.
"Saya datang dari Sichuan untuk bekerja di Wuhan. Meski keluarganya tak menyukai saya, dia tetap memilih bersama dengan saya. Kini dia sakit, saya harus memenuhi janji untuk menikahi dia," tambah Peng.
Peng Xin melamar kekasihnya Yang Liu yang terbaring di ruang perawatan sebuah rumah sakit di kota Wuhan, China.
Para staf rumah sakit tersentuh dengan niat tulus Peng dan kisah cinta keduanya yang tak berjalan mulus.
Mereka kemudian bersedia membantu Peng yang akan melamar Yang.
Tak hanya itu, staf rumah sakit juga menggalang dana untuk menggelar pesta pernikahan Peng dan Yang.
"Saya tahu, banyak kesulitan yang akan kami hadapi, tetapi saya akan menanggung tanggung jawab itu dan merawat dia sepanjang hidupnya," lanjut Peng. (Kompas.com)
Komentar
Posting Komentar